indonesia
seorang kawanku menulis puisi untukmu. untuk adamu
sebuah elegi kukira
kata katanya hanya kutahu dari mimpi
mengais sisa malam yang retak
membaur bersama kabut
hilang
punah. sirna
indonesia
kakiku tlah berpijak lama
mencari arti keibuan-mu
dalam seonggok daging daging mutilasi
atau darah tercecer bersama sisa onaniku malam tadi
aku dan kamu hanya berjalan mundur
mengingat kejayaan Majapahit dan Singasari
tak ikuti globalisasi
dalam sepak terjang si kulit bundar
dalam sebuah iklan minuman ringan bersoda, seorang gadis bertelanjang dada
atau ketika yang berseragam memakan sisa nasi kami… yang harus kami makan esok
ah, indonesia
dalam cintamu pun aku menangis
mati
bdg, 12 agustus 2008
ini adalah sebuah sajak yang saya tulis barusan saja yang idenya dari begitu banyaknya tulisan tentang indonesia yang hanya berisi tentang hal hal sedih yang saya baca akhir akhir ini. tentang adanya seorang pembunuh berantai yang memutilasi salah seorang korbannya. tentang sudah merosotnya moral para anak muda sekarang yang mempertontonkan auratnya, bahkan sepertinya para anak muda itu bangga dengannya. lihat saja iklan iklan di tv sekarang, tentu akan dengan mudah kita bisa melihat paha atau belahan dada para bintang iklan. dan kalau merasa perlu bisa dilihat juga acara acara infotainment yang sering menggosipkan ( atau sebenarnya kenyataan bukan gosip belaka) seorang selebritis yang terlihat bugil atau terlihat bagian tubuh yang tak seharusnya terlihat dalam sebuah video yang akan disebarluaskan lewat internet.
tentang para jaksa yang notabene adalah penegak hukum tertangkap karena mengkorupsi atau terlibat suap menyuap demi entah seberapa besar uang. tentang para wakil rakyat yang mengambil harta kita, rakyat jelata. wakil rakyat yang kita percaya membuat aturan untuk kita tapi malah membuat aturan yang menguntungkan dirinya saja.
kenapa? kenapa begitu mudah kita menulis tentang kebobrokan negeri ini? kenapa begitu mudah membuat puisi tentangnya? dan kenapa kita lebih terinspirasi membuat puisi ketika kita sedih melihat bangsa ini? apa kita memang harus selalu bersedih dengan keadaan negeri ini semakin hari? apa ini karena kita sebagai rakyat bangsa ini telah pesimis dengan bangsa ini? kita merasa bangsa ini tlah kehilangan segala kejayaannya di masa lalu, telah terlena dengan sejarah bangsa ini. soal ini sebenarnya saya tak begitu mengerti.
tandanya kita kurang bersyukur, kata salah seorang temanku. kita kurang bersyukur atas apa yang terjadi dengan bangsa ini, makanya kita gampang menulis tentang hal hal buruk di negeri ini. katanya sebenarnya masih banyak negara yang lebih hancur dari negeri ini. kita ini masih lumayan, makanya kita harus bersyukur, tapi kita juga tidak boleh terlena katanya juga, biar gak semakin parah negeri ini. yang terjadi sekarang haruslah disyukuri. yang terjadi sekarang adalah yang terbaik bagi negeri ini, terbaik untuk pembelajaran kita di kemudian hari. ah, yang ini pun saya tak begitu mengerti.
bdg, 12 agustus 2008