Oke, mencoba menulis tentang pabrikan lagi, tapi kali ini pabrikan dari India yang lagi naik daun, yaitu Bajaj. Bajaj semula dikonotasikan negatif dengan angkutan umum roda tiga yang berisik suaranya, dan asep dari knalpotnya tebel pisan, namun persepsi itu berusaha diubah oleh pabrikan Bajaj dari India dengan mengenalkan pulsar pada Nopember 2006 dengan Pulsar 180, diikuti dengan kakak dan adiknya P200, P135 dan XCD 125 yang sekarang line upnya tinggal P180, P135 dan yang baru saja muncul P220.

Oke, yang ingin saya bahas tentunya terkait Pulsar 180 dimana saat peluncurannya harga ni mongtor mencapai 18 juta rupiah. Dan dengan performanya yang yahud, ternnyata pendatang baru ini lumayan laris manis juga, terbukti BAI sebagai ATPM mengeluarkan produk lainnya seperti disebutkan diatas.
Namun yang menjadi masalah adalah ketika BAI ingin membawa sang pemegang tahta tertinggi Bajaj, the fastest Indian P220, akhir tahun kemarin harga berbagai varian pulsar diturunkan. P180 diturunkan dari 18juta menjadi 15,9juta, P200 diturunkan dari 21 juta menjadi 18,9 juta hanya untuk kemudian didiscontinue, Pulsar 135 juga hanya dibanderol 14,7juta, sedang XCD 125 yang dibanderol 13,5juta sudah didiscontinue jauh2 hari sebelum P220 diluncurkan….
Yang perlu dijadikan pertimbangan tentu gimana nasib pembeli Pulsar 180 sebelum turun harga, apa ndak ngerasa beli produk yang overprice? Rasanya kalo saya jadi pembelinya gak bakal ikhlas, ada rasa menyesal di hati, ada rasa dikorbankan oleh BAI untuk bisa menguntungkan pembeli2 sesudah harga turun.
Soal pembeli P220 atau XCD 125 tentu gak akan ada masalah, wong pemiliknya malah jadi eksklusif sekarang karena motornya gak terlalu banyak di jalanan…
Kalo pembeli P180, masak 2 motor P180 jejeran beda tahun, yang tua dibelinya lebih mahal dari yang muda sih? masuk akalnya kan yang tua lebih murah dari yang muda, ya tho?
terus bagaimana dengan harga motor bekasnya? yang pasti anjlok dong, kalo tahun 2009 akhir harga seken p180 tahun 2007 masih di kisaran harga 13-14 jutaan, begitu ada penurunan harga motor baru dari BAI,pada 2010 harganya langsung anjlok dibawah 10juta. Lhadalah…ngalamat yang jual bakalan rugi dong…
Oke, soal itu sudah terjadi kemarin2, so para pembeli P180 awal pun gak kan terlalu mempersoalkan….
Namun, kenyataannya sampai sekarang, masalah sparepart ni mongtor gak kunjung selesai bin lancar, dalam arti gak kunjung mudah didapetkan. dimana-mana sparepart susah dicari,jadi para biker harus pinter2 untuk mencari sparepart motor lain buat ngakalin biar motor tetep yahud…
Apa karena motor ini daya tahannya dianggap luar biasa, pembelinya gak butuh sparepart gituh? hmmm…sepertinya BAI juga lagi mikir gimana mensiasati masalah ini.

contoh sparepart, gak tahu buat motor apaan...
sesuai tulisan dari motorplus, BAI mo bikin kerjasama bikin dealer khusus sparepart,biar mudah distribusinya katanya. namun, dari rencana itu ditulis oleh motorplus, sampai sekarang kelangkaan sparepart Pulsar 180, termasuk juga varian lain produk Bajaj belum terselesaikan. Dimana-mana masih susah nyarinya…
Jadi ngerasa terdzolimi saja, dah bia beli mongtornya, eh kalo mongtornya kenapa-napa dan butuh ganti sparepart, lha kok stok sparepartnya gak ada dan harus nungguin,,,hmmm…..
Soal distribusi, bukannya sebenarnya bisa dikirim langsung ke dealer2 tempat penjualan motornya ya? ngirimnya bisa barengan unit motornya ataupun dikirim sendiri. Yang perlu dilakuin hanyalah mengirim sparepart dalam jumlah yang lumayan banyak diambil dari prosentase penjualan motor per tahunnya, misalkan saja si dealer pernah menjual P180 tahun 2006 100 unit, 2007 200 unit, 2008 300 unit, 2009 400 unit, 2010 500 unit, maka pada 2011 dapat dijagain untuk satu jenis sparepart sebanyak 57 buah {misalkan prosentasenya sbb: (1% x 500) + (2% x 400) + (4% x 300) + (8% x 200) + (16% x 100)}. Intinya jumlah sparepart yang dikirim (berarti juga yang diimport) disesuaikan dengan jumlah motor terjual dengan prosentase tertentu yang menggambarkan kemungkinan rusaknya suatu komponen tertentu. Soal adanya force major macam kecelakaan itu kasus lain yang jika tidak tersedia sparepartnya ya disuruh sabarlah konsumennya namanya juga akibat kecelakaan, ya tho?
Jadi, rasanya buat pengguna P180 dan variannya untuk sementara memakai sparepart ya seadanya saja, yang penting sparepart ada, walo ngambil sparepart motor dari pabrikan lain…
Hmmmm. sepertinya itu saja.
NB: ganang mbengkel sendiri, soalnya gak punya duit kalo harus mbengkelin motornya di beres…