ganang mempertanyakan tentang adanya beberapa blogger otomotip yang memberikan layanan iklan gratis di blognya…. dan sebenarnya saya tidak mau menjawab, tapi demi adanya sebuah kepastian bagi ganang, akhirnya saya mencoba juga menulisnya…
menurut saya iklan gratis di blog otomotif itu berarti blog tersebut sudah gak independen!
tapi ini khusus jika iklannya adalah ATPM, bukan iklan usaha lain. Kalo iklan lain buat usaha lain mah silakan aja….
Tapi khusus untuk iklan ATPM, saya menganggap blog tersebut tidak lagi independen. Kenapa begitu?
Kita perlu kembali kepada apa arti independen sendiri. Independen sepanjang yang saya mengerti bisda diartikan merdeka, tidak terikat oleh suatu pihak lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
Saat belajar audit, independensi seorang auditor bisa dipilah jadi 2, independence in appearance dan independence in fact. penjelasannya silakan tanya mbah google…
Jika seseorang misalkan saja A menerima bayaran dari B, maka pendapat B atas A sudah tentu tidak independen. Ini jelas, makanya blog yang ada iklannya (yang bayar) termasuk di golongan ini.
Namun, untuk menghindari adanya prasangka tidak independennya blog, si pemilik blog memasang iklan gratis di blognya. Tapi apa ini berarti bloggernya masih independen? menurut saya tidak, khusunya kalo bloggernya orang Indonesia…
Nah lho,
Pertama, jika si pemilik blog ngarepin info dari ATPM ketiga ada ATPM yang mo masang iklan secara gratis, maka bisa dibilang bahwa info itulah bayaran bagi si blogger atas dimuatnya iklan gratis tersebut.
Kedua, Dengan memasang banner iklan ATPM A pada sebuah artikel/tulisan yang membahas salah satu produk dari ATPM A, maka saya yakin tulisannya tersebut tidak akan pernah berisi suatu tulisan yang menyerang (berisi kritikan) ATPM A. Beda dengan yang gak masang iklan, tulisan yang nyerang/ngritik salah satu ATPM bisa langsung diikuti gambar ATPM tersebut. Samapai sekarang belum nemu tulisan blogger yang masang iklan ATPM gartis yang dibarengin dengan sindiran/kritikan atas ATPM tersebut….
Ketiga, Bagi blog yang isinya hanya sekedar berita, baik kopas atau nulis ulang berita, iklan gratis di blog otomotip lain itu merugikannya karena dia gak menjual pendapat tapi hanya menjual informasi, jadi biasanya blogger seperti inilah yang ngarepin ada ATPM yang masang iklan dan membayarnya. meski gak semua blogger kopas dan tulisa ulang berita begitu…
Keempat, iklan gratis di blog bisa juaga berarti merugikan bagi blogger2 yang ngarepin ada bayaran dari dipasangnya sebuah iklan ATPM di blog. Meski saya tidak termasuk yang ngarepin bayaran ini, saya yakin ada sebagian blogger(gak melulu otomotif) yang trafficnya cukup tinggi ngarepin ada yang masang iklan dan bayar di blognya. Kenapa? karena gak semua orang itu punya cukup waktu untuk melakukan sesuatu yang gratisan. ada yang berfikir harus ada imbal balik atas segala hal yang dilakukannya, termasuk juga nulis di blog. Dan sebagai orang yang pengen kebanyakan orang Indonesia itu suka baca dan nulis, saya mendukung semua orang yang mau ngeblog, apapun alasannya, termasuk alasan nyari uang.
Kelima, lupa euy….apa ya? Oya, independen tidaknya sesuatu atau seseorang termasuk sebuah blog dan bloggernya tidak ditentukan oleh si pengelola blog/bloggernya, tapi ditentukan oleh si pembaca. Dan bagi pembaca awam semacam Ganang, sebuah blog otomotip yang dipasang iklan ATPM A ya bisa dianggap sebagai corongnya ATPM A, meski atas iklan itu ada bayarannya ataupun gratis. Yang orang awam liat ya ada iklan ATPM A di blog itu.
Orang awam macam Ganang akan lebih suka kalo si pemilik blog sekalian bilang kalo dia itu corong ATPM A aja, jadi sekalian bisa dilihat kalo emang mo nyari info tentang ATPM A ya ke blog itu. Gitu….
Keenam, jika diumpamakan dengan profesi seorang auditor, adanya sebuah suguhan macam makan siang atau sekedar segelas kopi oleh pihak yang diaudit kepada auditor sedikit banyak sudah bisa dianggap mengurangi independensi. Bahkan di lingkungan kerja saya, Auditor Pajak yang menerimasebuah pemberian (termasuk makan minum) dari Wajib Pajak, maka sudah termasuk melanggar kode etik dan dapat dijatuhi sebuah punishment.
Tentu ini beda dengan blogger yang tak selalu dan tak banyak yang berperan sebagai pengamat dan auditor dari ATPM, jadinya ya gak bisa 100% dipersamakan.
Nah, itu semua hanya pendapat saya dan sesuai kondisi orang awam macam Ganang. Bagi yang gak sependapat dengan saya dan juga gak seawam macam ganang ya monggo saja berbeda pendapat.
Bagi para bloggernya, pepatah ” blog aing kumaha aing” tetap berlaku tho….
Itu saja!
NB: ya, ganang juga merasa sebagai orang awam, begitu juga saya merasa sebagai blogger awam….