RSS

Arsip Tag: AHO

Motor Ber-AHO belum pantas jadi line up utama!

Axelo dah berAHO

Fitur AHO memberikan kemudahan pengendara sepeda motor untuk tidak perlu lagi menyalakan lampu utama ketika sedang riding di jalan raya. Hal ini sesuai aturan dalam UU 22/2009 bahwa setiap pengendara sepeda motor baik siang atau pun malam harus menyalakan lampu utama.

Dengan fitur AHO ini, si pengendara akan lepas dari alasan lupa menyalakan lampu utama tersebut. So, harusnya tidak akan pernah dipermasalahkan lagi oleh polisi.

Namun, ternyata ada juga yang tidak setuju dengan adanya fitur AHO ini pada sepeda motor. Masalahnya, selama motor menyala, lampu utama tidak bia dimatikan, sehingga dalam kondisi budaya daerah tertentu, hal itu kurang disukai oleh beberapa pihak (biasanya dianggap kurang sopan karena lampu motornya menyorot ke arah orang yang lebih tua).

Selain itu, sebenarnya fitur AHO juga tidak diharuskan oleh UU, karena yang diwajibkan adalah pengendara untuk menyalakan lampu (DRL), sehingga memang sewajarnyalah jika sang pengendaralah yang harusnya menyalakan lampu, bukan memang menyala dari sononya. DRL oke, AHO no, begitu mungkin singkatnya.

Sebagian lain, entah karena lasan apa tidak suka saja dengan motor yang lampunya nyala terus. Mungkin nganggep itu pemborosan, gak ada gunanya karena toh siang hari ngapan nyalain lampu, bikin silau atau pun sekedar alasan alay yang gak suka AHO aja.

headlamp hayate

Namun, yang perlu dicermati adalah mulai banyaknya motor-motor yang dijual ATPM di negeri ini yang sudah berAHO, dari Suzuki Axelo, Hayate, Satria F, Yamaha Jupiter Z dan Honda Spacy. Motor2 tersebut telah menerapkan fitur AHO di lampu depannya.

Nah, yang menjadi pertanyaan, benarkah fitur AHO sudah cukup diterima masyarakat hingga line up motor masing2 ATPM harus diberi fitur AHO ini?

apakah fitur ini akan diterima konsumen? apa gak malah menghilangkan minat orang terhadap suatu motor hanya gara2 motor itu telah diberi AHO oleh ATPMnya?

Menurut saya, kok fitur AHO ini seharusnya tidak disematkan pada line up utama ya. Belum saatnya fitur AHO disematkan pada line up ATPM yang menyumbang penjualan cukup tinggi.Fitur AHO saat ini harusnya cukup disematkan pada motor2 yang bukan line up utama, karena toh fitur ini gak wajib. So, biarkan masyarakat belajar dulu untuk bisa menerima fitur AHO tersebut.

Takutnya orang2 yang sudah minat suatu produk ATPM akan berpindah pada produk lain karena produk yang diminatinya tersebut disematkan sebuah fitur yang berAHO. Misalkan saja Ganang pengen beli Jupiter Z, eh kemarin malah dikasih fitur AHO, jadinya dia urung beli wong dianya gak setuju dengan AHO je…

Untuk membelajarkan masyarakat atas fitur AHO ini, ATPM cukup lah untuk lebih dulu menyematkannya pada motor2 back up. Misalkan seperti yang dilakukan HOnda, yang hanya menyematkan fitur ini pada Honda Spacy, hal ini menandakan bahwa memang Spacy belum direncanakan sebagai line up utama.Begitu juga dengan CBR250R dimana di Thailand kalo tidak salah sudah berAHO, tapi begitu dijual dimari kok dihilangin AHonya, ya tentunya ini untuk mengantisipasi orang2 yang minat dengan ni mongtor api belum setuju dengan AHO, toh DRL masih bisa dilakukan tanpa AHO.

Namun, hal ini juga bisa saja langsung berubah jika masyarakat ternyata menyukai motor Honda yang sudah berAHO macam Spacy, tak menutup kemungkinan ke depannya semua motor Honda akan berAHO. Disinilah pintarnya Honda. Sayangnya, honda belum menerapkan AHO ini pada motor bebeknya. harusnya kan dicoba juga di segmen bebek, biar ketahuan juga gimana konsumen yang suka AHO itu lebih suka bebek berAHO atau skutik berAHO.

headlamp Yamaha Jupiter Z

Yamaha juga seperti Honda, cukup pintar dengan mencoba fitur ini tidak pada semua line up produksinya, tapi hanya pada salah satu motor saja untuk mengetahui penerimaan dari konsumen. Yang bisa dibilang cukup berani adalah Suzuki yang menyematkan AHO pada Satria F yang merupakan penyumbang terbesar penjualan Suzuki. Apa Suzuki gak takut, calon pembeli Satria kabur gara2 gak suka AHO ya? padahal kan konsumen Satria kebanyakan abg yang masih alay, yang jangankan nyalain lampu wong mo nyalip aja langsung nyalip aja gak ngasih tanda apa-apa (srunthulan maksudnya).

Menurut saya kok cukuplah kalo Suzuki menyematkan fitur ini pada Axelo dan Hayate. Sudah ada satu wakil untuk masing2 segmen yang penjualannya cukup besar, gak perlu lah Satria dikasih AHO pula.

Nah, saya sendiri tidak habis fikir dengan strategi apa sih yang dilakukan Suzuki dengan Satria berAHOnya. MO mendidik masyarakat untuk bisa menerima motor berAHO kan gak perlu juga tho ngorbanin penjualan motornya tho? Untuk jelasnya ya kita liat saja bagaimana penjualan Satria ke depannya. apa bakal turun sesuai prediksi saya atau malah naik. Jika memang naik tentu ke depannya akan banyak kompetitornya yang ngikutin langkah Suzuki nerapin AHo pastinya.

Hmmmm…tapi bagaimana pun Suzuki emang patut diacungi jempol…inovasinya benar2 bisa dibilang mengalahkan ambisi bisnisnya. Jualan motor tak sekedar jualan, tapi juga mendidik masyarakat untuk lebih peduli dengan keselamatan, baik keselamatan diri sendiri maupun pengguna jalan yang lain/

Sekian. Itu saja!

NB: jadi mikir apakah new HSX 125 (yang semula saya sebut Next Honda Blade) yang akan diluncurkan bentar lagi oleh Honda ini bakal berAHO ya? kok rasa-rasanya iya ….

 
26 Komentar

Ditulis oleh pada 8 Juni 2011 inci motor, otomotif

 

Tag: , , , , , ,