RSS

Jika motor biang kecelakaan, Mobillah biang kemacetan

29 Mei

SEsuai data yang saya lihat diblog pak Edo, kecelakaan yang terjadi di negeri ini, khususnya di Jakarta lebih banyak menimpa sepeda motor, Berikut data yang saya comot dari sana untuk Januari dan Februari 2011:

Terlihat bahwa kasus kecelakaan yang terjadi lebih banyak menimpa pengendara sepeda motor. Dan ini menjadi alasan orang-orang kaya untuk tidak mau menggunakan sepeda motor untuk mobilitasnya. Mereka pun memilih mobil.

Tapi setelah mereka memakai mobil dan mengalami kemacetan di tengah jalan, mereka menyalahkan pengendara sepeda motor. Motor dianggap menyebabkan kemacetan karena suka memotong jalur sembarangan, berteduh di bawah jembatan penyeberangan, memakai jalur tengah sehingga mobil kesulitan mendahului, dsb.

Pengendara mobil tidak ingat bahwa mereka lah penyebab kemacetan itu. Lho kok?

Coba liat gambar berikut, kira-kira siapakah penyebab kemacetan?

Terlihat bahwa tanpa motor pun, sekumpulan mobil itu macet.

Oke, gambar diatas mungkin karena kondisi sedang padat-padatnya. So, bagaimana dengan gamber ini?

Nah, justru pengendara motor lah yang TERJEBAK dalam kemacetan yang disebabkan oleh mobil. COba liat mobil2 pada gambar diatas, tidak beraturan bukan? Seharusnya pengendara mobil juga harus berjalan sesuai jalurnya, tidak memaksakan diri untuk selalu mengambil celah kecil yang ada di samping depannya. Pengendara mobil cukup selalu melihat mobil di depannya saja, ngikutin terus dari belakang. Intinya terus berjalan lurus saja.

Lha kalo mo belok gimana?

Ya harus dipersiapkan dari awal, jangan asal nyelonong belok aja. Ingat, dimensi mobil itu BESAR, jauh lebih besar dari sepeda motor. Jadi, dari awal harus dipikirkan, kalo di depan mo belok kanan, ya ambil jalur kanan terus, ngikutin mobil di depannya. kalo di depan mo belok kiri ya ambil kiri terus, jangan pindah kanan karena kanan kosong, karena itu sudah jatah kendaraan yang dari belakang ada di sebelah kanan.

Jangan kayak gini lah (liat sedan hitam di kiri)

Jadi dari awal ketika kita masuk jalan itu, ya harus ditentukan mo tetep di kiri atau pindah kanan.

Lalu apa lagi?

Pengendara mobil itu harus rapi. lurus dari depan sampai belakang, dan selalu jaga jarak. Kenapa? karena mobil yang rapi akan memungkinkan motor untuk menyalip dari sela-sela keduanya, sehingga selama jalan di depan tetap sama lebarnya, motor tidak akan mengganggu kelancaran jalannya mobil.

Tapi, disini harus selalu diingatkan bahwa pengendara mobil itu harus ikhlas didahului oleh motor. Karena banyak kesempatan saya melihat mobil yang gak ikhlas jika didahului oleh motor yang notabene lebih miskin dari yang naik mobil. Jadi, mobil sering dengan sengaja menutup celah kecil yang seharusnya bisa dilalui oleh motor, padahal toh mobil itu gak bisa jalan maju lagi. Sebenarnya kalo kondisinya kayak gini, saya pengen bawa palu trus mecahin kaca ntu mobil…

SElanjutnya, pengendara mobil itu harus sadar diri mobil. Maksudnya, hsi pendara mobil harus sadar bahwa mobil itu BESAR bin Gedhe, so gak bisa sembarangan aja berhenti atau parkir, karena bakal bikin pengendara di belakangnya kesusahan (baik mobil ataupun motor). Dan ini yang sering saya ingatkan pada pengemudi taksi yang saya naiki, pokoknya berhentinya di tempat yang gak terlalu banyak kendaraan di belakangnyalah.

YUp, kecelakaan memang lebih banyak menimpa pengendara motor, oleh karena itu para pengendara mobil kadang jadi tidak peduli. Salah sendiri kenapa naik motor, gak naik mobil saja. Tapi ya mo naik mobil gimana wong harga mobil saja jauh lebih mahal dari motor je, padahal motor aja masih kredit.

lalu, apa hanya pengendara mobil yang perlu disalahkan dalam hal kemacetan?

O….tentu tidak. Pengendara motor juga perlu diajarkan safety riding seperti yang selalu disampaikan bapak Edo. Selain itu, peran pemerintah juga sangat besar, wong segala sesuatu hal yang berhubungan dengan masyarakat dalam satu negara itu diatur Pemerintah je, termasuk juga saat berkendara di jalan raya.

So, disini sebenarnya saya hanya ingin mengkritisi para pengendara mobil yang sukanya menyalahkan pengendara motor yang dianggapnya sebagai penyebab kecelakaan dan kemacetan, karena nyatanya pengendara motorlah yang lebih sering terjebak kemacetan yang seharusnya dapat segera dia lewati karena dimensi motor yang jauh lebih kecil.

Itu saja dulu.

NB: marka jalan gak dianggap, jalur yang seharusnya cuma dipake 2 lajur mobil, eh dipake 3 lajur mobil, ya macet lah, pengendara motor juga gak bisa lewat, mo belok zig zag kiri kanan diantara mobil, e malah dianggep penyebab kemacetan….hmmm….arogan!

 
27 Komentar

Ditulis oleh pada 29 Mei 2011 inci goblog, otomotif, Umum

 

Tag: , ,

27 responses to “Jika motor biang kecelakaan, Mobillah biang kemacetan

  1. fikrisu

    29 Mei 2011 at 00:31

    Mantab gan postingannya, salam kenal yach gan…by info bisnis roti

     
  2. fikrisu

    29 Mei 2011 at 00:32

    Mantab gan postingannya, thank’s infonya yach gan…by info bisnis roti

     
  3. proleevo

    29 Mei 2011 at 04:49

    Ulasan yang menarik.
    Kebetulan saya pengguna mobil (weekday) dan juga pebgguna motor (weekend). Yang harus sama-sama kita benahi adalah driving atitude dan riding atitude kita semua. Dari kacamata saya pribadi, mobil atau motor hanya merupakan sarana, yang membuatnya baik atau tidak adalah pebgendaranya. Ayo kita mulai mensosialisasikan riding attitude fan driving attitude yang baik kepada orang-orang di sekitar kita.

    http://www.proleevo.wordpress.com

     
    • kangmase

      29 Mei 2011 at 06:12

      sip lah, saya nulis lewat blog aja ya… kalo keluarga ya baru diomongin langsung….

       
  4. Asop

    29 Mei 2011 at 07:13

    Dasar mobil! 😡

     
  5. daru vixionr15

    29 Mei 2011 at 08:13

    1 mobil 1 orang VS 1 motor 1 orang

     
    • kangmase

      29 Mei 2011 at 09:14

      trus diadu kayak ngadu kambing? hehehe

       
  6. arsrev

    29 Mei 2011 at 08:47

    btul…ane sring jg ngrasain…kalo riding mtr doang misal 30 mtr…psti lancar…nah kalo dah ada mobil 1 nyempil…pasti….macet…

     
  7. Darmawan

    29 Mei 2011 at 10:28

    hidup di kota besar ruwet buanget, enak hidup di kampung ajah lah, lalu lintas lengang 😀

     
  8. Teguh

    29 Mei 2011 at 10:44

    Yup Bener bgt.

    Saat berangkat dan pulang kerja, rute Pramuka – Diponegoro – Thamrin, itu selalu macet, jalan 1 jalur yang harusnya untuk 2 lajur mobil, dan SISAnya motor, kadang dihabiskan untuk 3 lajur mobil. Untuk Thamrin, di jalur lambat pun mobil sering tidak mengasih ruang untuk sepeda motor.

     
  9. Goyip

    29 Mei 2011 at 11:20

    Haaa…haaaa…Gw baru liat ada kereta ikutan macet…itu digambar yg pertama.

     
  10. Cicakmerah

    29 Mei 2011 at 11:31

    yg heran.. jalur mobil, ga boleh masuk motor.. tapi jalur motor, boleh masuk mobil yg malah bikin macet.. sial

     
    • kangmase

      29 Mei 2011 at 11:58

      ya begitulah aturan di negeri ini….

       
  11. agoey

    29 Mei 2011 at 15:24

     
  12. wong ndeso

    29 Mei 2011 at 17:19

    wah mantep tulisannya…
    kalo sisa aspal di sebelah kiri yang tinggal 1/2 meter ditutup juga sama tuh mobil, gimana kalo kita kumpulin fotonya, lumayan tuh, 1 hari masing-masing blogger dan omentator dapat 1 foto. nanti diupload bareng-bareng…trus kita kata-katain…tidak punya etika dan egois…
    wkkkk
    jangan lupa kudu kliatan plat nomornya yak…

     
  13. wong ndeso

    29 Mei 2011 at 17:20

    Nanya nih, Univrsitas mana yang selalu bikin macet???
    ada yg tahu????

     
  14. yuwono

    29 Mei 2011 at 20:19

    info superbike.

    WSBK: Checa Pimpin Latihan Bebas 1 Di Salt Lake City
    http://vespaalitalia.blogspot.com/2011/05/wsbk-checa-pimpin-latihan-bebas-1-di.html
    WSBK: Checa Juga Memimpin Qualifikasi 1 Di Salt Lake City
    http://vespaalitalia.blogspot.com/2011/05/wsbk-checa-juga-memimpin-qualifikasi-1.html

     
  15. Triyanto Banyumasan

    29 Mei 2011 at 20:20

    macete poorr..!

     
  16. dnugros

    30 Mei 2011 at 09:26

    udah macet, bikin polusi lagi, dijamin para riders motor bisa cepet bengek kalo terlalu lama stuck ditengah kemacetan

     
  17. Maskur

    30 Mei 2011 at 13:14

    tanpa dibahaspun semua tahu
    satu mocil itu makan ruang kurang lebih 4 buah motor. padahal banyak mobil yang penumpangnya cuma satu

     
  18. jape methe

    30 Mei 2011 at 18:30

    lha gitu truk ga boleh masuk tol karena bikin macet, gara2 ngabisin jalan dan jalannya pelan. Terus kalo Alphard masuk gang atau jalan kecil boleh. padahal ngabisin tempat dan pasti tdk bisa kencang. isinya kadang cuma dua orang. Itupun kepentingannya hanya masalah pribadi, lha truk itukan bawa kebutuhan masyarakat banyak. termasuk buat ngangkut alphard juga

     
  19. Abu Tanisha

    31 Mei 2011 at 11:43

    yup ada sebab ada akibat, memang sih mobil sumber kemacetan, namun tidak jarang motor sebagai sumber kecelakaan ternyata bisa membuat kemacetan loh…

     
    • kangmase

      31 Mei 2011 at 12:59

      coba kalo dijalanan cuma ada motor, bakal macet gak? kalo di jalan mobil doang, jelas bakal macet tho?

      kalo motor bikin macet ya bisa, lha wong di depannya ada mobil je…

       
  20. blognyamitra

    31 Mei 2011 at 21:13

    Angkutan umum juga biang kemacetan…

     
  21. ipanase

    3 Juni 2011 at 19:41

    biang kemacetan yang masih ngeyel bilang kalo si biang kecelakaan juga biang kemacetan,,,,,,nggak tahu malu

     
  22. MuakDgnPemerintah

    14 Agustus 2011 at 13:25

    klo ga mw macet, fasilitas umum HARUS di perbaiki! salah satu solusi utk di Jakarta adalah Monorail BUKAN BUSWAY!!!
    krn Monorail mempunyai “jalan” sndiri sehingga tdk mengambil jatahnya mobil/motor, tdk seperti BUSWAY yg malah menambah kemacetan… dimana-mana klo mw lancar ya jalanannya di lebarin, tp ini malah disempitin gara2 BUSWAY… “Proyek” ga jelas…!
    jika fasilitas umum sudah memadai, otomatis orang akan berpindah mnggunakan fasilitas umum tanpa dipaksa (cthnya dgn cara menaikkan hrga bensin, jalur mobil 3in1, dll…)
    fasilitas/kendaraan umum juga harus aman dan nyaman (tdk ada preman, tukang palak, copet, dan sebangsanya)
    sepertinya otak pemerintah kita perlu “dikaji” ulang nih, ga becus!

     

Tinggalkan Balasan ke wong ndeso Batalkan balasan