Yamaha vs Honda, Yamaha keliru memilih image

Honda: mesin irit, body elegan

Yamaha: mesin kencang, body futuristik

Begitu kira-kira image yang saya peroleh ketika dulu saya baru mengenal motor. Saya tidak tahu apakah itu benar image yang berusaha ditanamkan ATPM masing-masing ketika merilis produknya di pasar tanah air, atau hanya image yang berhasil saya tangkap saja sebagai konsumen…

Karena itulah, jika image yang saya tangkap ini salah, maka tulisan dibawah ini tidak seharusnya sampeyan baca. Cukup stop membaca sampai disini saja. Jika sampeyan tetap terus membaca maka saya anggap sampeyan setuju dengan image yang saya tangkap seperti diatas.

Oke, Jika memang benar image yang ditanamkan YMKI sebagai ATPM Yamaha seperti diatas, bahwa Yamaha itu kenceng dan bodynya futuristik, maka saya anggap image yang dipilih itu keliru.

Kenapa?

Pertama, image kenceng berarti menuntut motor2 Yamaha harus bisa dibandingkan dengan motor produk lain dan seharusnya selalu atau hampir selalu menang. Maksudnya, motor Yamaha akan selalu dipake untuk adu balap.

Kedua, setiap varian motor Yamaha dituntut untuk selalu lebih kenceng daripada motor sekelasnya dari pabrikan lain. So, semua produk motor yang akan dirilis harus selalu dikembangkan untuk selalu menjadi kencang. dan R n D ini biayanya besar, apalagi kalo sering mengeluarkan motor dengan basis mesin yang berbeda. Beda dengan Honda yang ingin meanmpilkan image irit, jika motor yang mo dirilis lumayan boros, ya tinggal sematin aja fitur injeksi. Disinilah bedanya, image kenceng tergantung mesin, sedangkan image irit bisa diakali dengan menambah atau mengurangi fitur, yang tentunya RnDnya gak perlu dilakukan dengan biaya besar karena toh fitur ini untuk beberapa motor gak perlu penanganan yang terlalu berbeda.

Ketiga, image futuristik berarti menuntut Yamaha untuk selalu up to date dengan perkembangan bentuk motor dan selera konsumen dimasing-masing rentang waktu. Facelift dan major change bentuk body harus sring dilakukan agar gak kehilangan image ini. Dan ini tentunya biayanya gak murah juga. Sedang image elegan Honda lebih bisa bertahan lama, buktinya motor2 lawas Honda masih terlihat elegan hingga sekarang…

Keempat, balik ke image kencang lagi, Yamaha harus selalu meriset mesin yang gak kalah dengan mesin2 pendahulunya. Hilangnya si raja, RX KIng dan tanpa pengganti yang sepadan menunjukkan kegagalan Yamaha menciptakan pengganti kekencangannya. Ini berarti juga bahwa image kencangnya sudah mulai luntur… Belum lagi dengan datangnya pemain baru seperti Bajaj Pulsar 220 yang juga membawa tagline kencang di produknya, tentunya semakin memudarkan image kencang dari Yamaha

Kelima, image futuristik berarti harus selalu meriset selera konsumen, padahal selera konsumen terus berubah, dan konsumen satu dengan lainnya tak sama, so Yamaha lah yang seharusnya menentukan bahwa gini lho motor futuristik itu, yang berarti butuh dana yang besar dan ditunjang banyak produk yang ada di semua segmen dan kelas. So, dengan terbatasnya pilihan motor Yamaha di pasaran negeri ini, maka bisa dikatakan image futuristik itu juga telah mulai hilang…

Keenam, dalam kondisi krisis atau daya beli konsumen terhadap motor turun, biaya RnD untuk mempertahankan image futuristik dan kencang tetep tinggi, padahal konsumen gak mau beli motor mahal, so Yamaha bakalan susah untuk menurunkan harga. Kalo honda justru akan semakin dipilih karena image irit berarti akan sedikit keluar duit buat beli BBM.

Ketujuh, image kencang juga memberi efek samping berupa image boros, so dengan harga minyak dunia yang terus meningkat, konsumen kelas bawah khususnya akan lebih memilih motor yang irit BBM

Kedelapan, dalam kondisi keuangan ATPM yang kekurangan, biaya RnD untuk terus menerus mempertahankan image futuristik akan berkurang sehingga image futuristik tak dapat dikembangkan secara makssimal.

Nah, jika sudah demikian, maka menurut saya Yamaha sedari awal memang sudah salah memilih image kencang dan futuristik. Tinggal bagaimana Yamaha akan menyikapinya, terus mempertahankannya atau akan mengubahnya dengan image-image yang lain? Ini tentunya jika memang benar image itu yang coba ditancapkan di mind set konsumennya. Jika bukan itu image yang coba ditancapkan, maka itu kesalahan saya saja dalam menagkap image motor2 yamaha.

Sekian saja lah. Itu saja

NB: kemarin dah diserang FBH, kata ganang, apa saya gak takut diserang FBY? hmmm…ini kan pendapat dan saya sudah mewanti-wanti dari depan, so…..